Thursday, June 9, 2011

Seberapa Efektifkah Penggunaan Internet dalam Proses Belajar-Mengajar?

Internet, kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita bukan?  Di zaman sekarang ini hampir semua orang sudah mengenal internet, baik itu dewasa dan anak-anak sudah mengenal internet, 
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi juga semakin sering digunakan dalam proses belajar-mengajar di kelas. Selain karena tuntutan zaman yang membutuhkan individu yang siap kerja, penggunaan teknologi juga membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan dengan browsing di internet.
Internet bisa dikatakan sebagai jendela informasi. Hanya dengan mengklik website yang dituju menggunakan komputer atau laptop, maka kita akan mengetahui segala macam informasi dari seluruh dunia. Internet juga dirasa siswa lebih menyenangkan, up-to-date, dan mudah diingat daripada membaca buku teks.
Karena sistem belajar dengan internet menghasilkan pembelajaran yang eksploratif. Misalnya ketika siswa sedang mempelajari kebudayaan suatu negara, maka dengan membrowsing internet, siswa sudah dapat mengetahui sejarah dari negara tersebut dan melihat tempat-tempat wisata tanpa harus datang ke negara itu secara langsung. Inilah salah satu kelebihan internet.
Kini hampir setiap sekolah memiliki komputer dan jaringan internet untuk mendukung proses belajar-mengajar. Walau kadang tidak semua guru mahir menggunakan internet, bahkan komputer. Sehingga sudah menjadi tugas sekolah untuk memberikan pelatihan kepada guru agar dapat memaksimalkan penggunaan internet dalam proses belajar-mengajar mereka kepada siswa. Namun internet tetap memiliki beberapa kelemahan. Menurut buku Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh DR. Munir, M.IT., salah satu kelemahan internet adalah informasi yang dimiliki tidak bertambah. Bahkan di saat pengguna internet bertambah, informasi yang disajikan itu-itu saja, hanya dikemas ulang (repackaged). Sehingga internet dikiaskan sebagai pasar raya informasi yang tidak terawat.
Kelemahan internet yang lain adalah tidak adanya bukti keakuratan suatu informasi yang disajikan. Setiap orang dapat memasukkan informasi ke dalam internet. Sehingga terkadang informasi yang terdapat di internet tidak jelas datangnya. Menjadi tugas pengguna internet untuk menyaring informasi yang ingin dia cari, seperti misalnya informasi itu harus jelas diambil dari website apa.
Dalam proses belajar-mengajar, guru sering memberikan tugas membuat makalah tentang suatu materi. Dan selain dari buku teks, siswa dibebaskan untuk mencari informasi dari mana saja, termasuk internet. Namun bila melihat kelemahan internet di atas, maka tidak heran jika kadang ditemukan ketidakakuratan informasi yang disajikan siswa dalam makalahnya. Karena kebanyakan siswa tidak memfilter informasi yang didapatnya dari internet.
Dan yang menjadi isu hangat akhir-akhir ini adalah maraknya situs porno yang berkembang lewat internet. Tentu ini menjadi suatu kekhawatiran bagi orang tua dan guru apabila siswa salah dalam mempergunakan internet. Bukan hanya situs porno, wabah game online juga mengkhawatirkan. Kadang siswa berdalih mengerjakan tugas di warnet, namun ternyata yang dilakukannya adalah bermain game online. Sungguh ironis.
Kesimpulannya menurut saya, penggunaan internet dalam proses belajar-mengajar sangatlah baik. Karena siswa akan lebih mudah memahami materi apabila dengan membrowsing materi tersebut di internet. Namun siswa tetap harus diberikan arahan dan bimbingan saat browsing internet. Jangan sampai siswa menyalahgunakan internet untuk hal-hal yang kurang baik. Dan jangan sampai siswa menerima mentah-mentah semua informasi yang didapatnya dari internet tanpa memfilternya terlebih dahulu.

Sumber :
Santrock, J.W. Psikologi Pendidikan edisi kedua. 2010. Jakarta : Kencana.
Munir, DR. M. IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. 2008. Bandung : Alfabeta.

No comments:

Post a Comment